Teori kecelakaan kerja
·
Teori
Heinrich
Teori Heinrich
dinamakan teori Domino, yang diyakini bahwa setiap kecelakaan yang menimbuklan
cedera dipengaruhi oleh beberapa faktor:
·
Hereditas,
seperti keras kepala, ceroboh, lalai, buta warna,
·
Kesalahan
manusia (Unsafe action): tingkah laku pekerja yang memungkinkan pemaparan
terhadap bahaya, seperti:
·
Ketidakmampuan
fisik: cacat
·
Ketidakmampuan
mental: gila, rasa takut (phobia)
·
Kurangnya
kemampuan / keterampilan
·
Motivasi
yang tidak sesuai -> terlalu tertekan
·
Stress
fisik: badan sakit, lelah, kurang istirahat
·
Stress
mental: emosi berlebih, pendiam/ tertutup.
·
Unsafe
condition: semua kondisi disekitar tempat kerja yang mengandung potensi bahaya,
seperti:
·
Peralatan
yang tidak memadai,
·
Standar
kerja yang kurang memadai,
·
Teknik(engineriing)
yang tidak memadai,
·
Pengawasan
yang tidak memadai,
·
Pemeliharaan
alat kurang,
·
Akses
jalan yang terhalang,
·
Kabel
listrik berserakkan,
·
Material/
barang tidak tertata rapi.
·
Kecelakaan:
akibat dari tindakan dan kondisi yang tidak aman.
·
Kerugian:
dampak dari kecelakaan, bagi:
·
Pekerja:
cacat, sakit
·
Perusahaan:
kerugian produktivitas rendah
·
Masyarakat:
pesanan tertunda
·
Teori
Frank E Bird
Merupakan teori
modifikasi dari teori domino, yang lebih penting adalah memperhatikan bagaimana
manajemen mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Manajemen Sumber Gejala Kontak Kerugian
Lack
of control: kurangnya manajemen pengendalian
o
Inadequate program: program yang tidak
memadai karena tidak ada kebijakan
o
Inadequate standard: standard keamanan
perusahaan kurang memadai, memenuhi standard meliputi keamanan fisik, kimia,
biologi. Misalnya: kurangnya APD (alat pelindung diri) pekerja bangunan.
o
Inadequate compliance: tingkat kepatuhan
pada pekerja yang buruk, misalnya: pada pekerja bangunan harus mengenakan APD
tetapi pekerja tidak mau karena tidak ada reward.
·
Basic causes: penyebab yang menyebabkan
kondisi dan tindakan berbahaya
o
Personal factor (faktor manusia):
pengetahuan, keterampilan, fisiologis/mental, motivasi.
o
Job factor (harus disesuaikan dengan
kemampuan pekerja dan pekerjaan yang digeluti): faktor agronomis, bising,
panas, gelap, kotor.
·
Immediate causes (penyebab langsung),
seperti unsafe action dan unsafe condition. Tidak dipakainya perlengkapan
keselamatan dan gejala kecelakaan sudah Nampak dan mengarah akan terjadinya
kecelakaan.
o
Substandard action: mesin/fasilitas oleh
pekerja yang tidak punya kemampuan atau latihan yang cukup.
o
Substandard condition: suhu ruangan
kerja yang terlalu dingin, gelap, ataupun kotor.
·
Incident: sudah terjadinya/hampir
terjadinya kecelakaan kerja, karena adanya kontak antara mesin dengan anggota
tubuh pekerja. Misalnya: fall (jatuh), slip (tergelincir), burn (terbakar),
explode (ledakan).
·
Loss: konsekuensi akibat kecelakaan yang
terjadi dapat berupa:
o
Production delays (tertunda) &
spoilage (mesin/fasilitas rusak)
o
Minor dan mayor injuries (bodily damage,
physical, dan metal injury) luka ringan atau berat.
o
Time dan money loss ->kehilangan
waktu dan harta benda.
Kesehatan Kerja, Penyakit Akibat Kerja (occupational disease), Penyakit Akibat
Hubungan Kerja (work related disease),
dan Penyakit Umum (general disease)
Kesehatan kerja
·
Definisi
Menurut ILO dan WHO
Kesehatan kerja
adalah aspek atau unsur kesehatan yang erat bertalian dengan lingkungan kerja
dan pekerjaan secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan
tenaga kerja.
Hakekat Kesehatan
Kerja (Sumakmur, 1991)
·
Alat
untuk mencapai derajad kesehatan tenaga setinggi-tingginya.
·
Alat
untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan pada, meningkatnya efisiensi dan
produktivitas.
Penyakit
akibat kerja (PAK)
·
Definisi
Penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses, maupun lingkungan kerja.
Merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi PAK
·
Faktor
fisik
·
Kebisingan: bunyi di dengar sebagai rangsangan pada
telinga oleh getaran melalui media elastis, dan mana kala bunyi tersebut tidak
dikehendaki maka dinyatakan sebagai kebisingan.
ü
Alat
ukur kebisingan: Soundlevel meter.
ü
Penyakit
akibat kebisingan:
§
Trauma
akustik: gangguan akibat pemaparan tunggal intensitas tinggi dan tiba-tiba.
§
Temporary
Threshold (ketulian sementara): terjadi pada saat bekerja dan berkurang setelah
bekerja, dapat pulih dalam waktu 3-7 hari.
§
Permanent
Threshold Shift (ketulian permanen): akibat akumulasi pemaparan, berulang dan
menahun, terjadi pemaparan 10th.
·
Penerangan:
P.M.P.No.7 th 1964 mengatur tentang syarat kesehatan, kebersihan, serta
penerangan dalam tempat kerja.
ü
Faktor
penentu kesehatan pengelihatan:
§
Ukuran
obyek
§
Derajat
kontras di antara obyek dan sekelilingnya
§
Luminensi
(brightness)
§
Lamanya
melihat
ü
Penyakit
akibat penerangan:
§
Kelelahan
mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja (iritasi mata, double
visison, akomodasi turun, visual acuity).
§
Kelemahan
mental
§
Keluhan
pegal dan sakit kepala di sekitar mata
§
Kerusakan
alat pengelihatan
·
Getaran
ü
Penyakit
akibat getaran:
§
Fenonim
raynaud: keadaan pucat dan biru yang berulang dari anggota badan, mulai tampak
pada saat anggota badan kedinginan, tanpa adanya gejala klinis penyumbatan dari
pembuluh darah tepi, kelainan gizi dan bila ada hanya terbatas pada kulit.
ü
Getaran
lokal (tool hand vibration):
§
Terjadi
penyempitan pembuluh darah
§
Kerusakan
jaringan dan tulang sendi tangan
§
Tangan
pucat
ü
Getaran
seluruh tubuh (whole body vibration):
§
Tulang
belakang sakit
§
Motion
sickness
Misalnya: mengemudi
traktor atau truck.
·
Tekanan
Udara: tekanan udara yang bertambah atau berkurang dari 1 atm akan menimbulkan
penyakit dekompresi. Dapt mengakibatkan penyakit Caison’s.
·
Suhu:
dehidrasi dan pengeluaran elektrolit tubuh yang banyak, suhu yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan heat stress
seperti heat stroke, heat cramp,
hyperpirexia, heat exhaustion, sedangkan temperatur yang sangat rendah akan
menimbulkan frostbite (luka dan kulit
melepuh) dan chilblain (rasa nyeri
pada tangan dan kaki).
·
Radiasi
ü
Radiasi
elektromagnetis
§
Gelombang
mikro:
o
Pengaruh
sumber radiasi dalam sindroma klinis: stadium permulaan, stadium gejala
menengah, dan stadium gejala lanjut.
o
Katarak,
sistem reproduksi, degradasi sel tubulus seminiferus, paparan menahun gangguan
merologis, sakit kepala.
§
Sinar
laser: emisi energi tinggi, efek utama pada mata dan kulit.
§
Sinar
inframerah: menyebabkan katarak pada lensa mata, di cegah dengan pemakaian kaca
mata kobalt biru.
§
Sinar
ultrafiolet: pengelasan suhu tinggi, benda pijar, sinar matahari, konjuktifitas
fotoelektrika.
§
Sinar
RO dan sinar gama: menyebabkan kelainan tubuh dan kulit sesuai dosisnya,
impotensi, kerusakan sistem hemopoitik, dan leukimia.
ü
Radiasi
radio aktif: sinar dari bahan radio aktif, menyebabkan penyakit akut kronis.
·
Faktor
kimia
·
Debu
ü
Pneumokonisis:
segolongan penyakit akibat masuknya debu mineral pembentuk jaringan parut,
misal:
§
Absestosis:
akibat masuknya debu/ serat abses ke dalam paru-paru, pada pekerja perusahaan
abses.
§
Silicosis:
penyakit saluran pernafasan akibat menghirup debu silika (SiO2),
yang menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut, pada buruh tambang
logam, pekerja pemotong batu dan granit.
§
Siderosis:
akibat masuknya debu yang mengandung Fe2O3
§
Berryliosis:
akibat masuknya debu berrilium (Be), misal: pekerja industri yang menggunakan
logam campran Be, pekerja pabrik fluoresen, pekerja pengolahan bahan penunjang
industri nuklir.
§
Stannosis:
akibat masuknya biji timah putih (SnO2)
§
Byssinosis:
akibat masuknya debu kapas, misal: pada pekerja pabrik pemintalan kapas, pabrik
tekstil
§
Antrakois:
akibat masuknya debu batubara, misal: pada pekerja pengumpul batubara,
lokomotif (stroker), pekerja kapal laut bertenaga batubara
ü
Tabakosis
akibat kerja
Tabakosis adalah
penyakit bronkhopulmoner yang penyebabnya debu tembakau, misal: pada pekerja
pabrik rokok
ü
Car
pulmonale: akibat debu fibrogenik
·
Gas
/ uap
ü
Asphyxia:
akibat gas CO (karbon monoxide), HCN (hidogen sianida), H2S
(hidrogen sulfida)
ü
Irritant:
akibat gas NH3, Cl2,SO2
ü
Disritnia:
akibat masuknya fluocarbon, chroniated hydrocarbon nitrat
ü
Kardiomlopati:
masuknya karbon disulfida, karbon monoksida, metylin clorida
·
Fume
(asap)
ü
Metal
fume fever: akibat terhisapnya asap (fume) dari Zn, Mg atau oksidanya, misal:
pada pekerja las
·
Faktor
biologis
·
Bakteri:
Antrax dan Brucella, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis ataupun Brucella,
misal: pada pekerja penyamak kulit atau penjagalan.
·
Virus:
penyakit mulut dan kuku (FMD), Riketsia Burnetti
·
Jamur:
histoplasmosis, akibat inhalasi (menghirup) spora histoplasma capsulatum di
udara hingga terbawa ke paru-paru dan menimbulkan infeksi awal di organ
tersebut
·
Parasit
(cacing): Ankylostomiasis, akibat cacing tambang yang biasanya dialami pekerja
pertambangan / perkebunan
·
Faktor
fisiologis
·
Sikap
fisik
ü
Sikap
badan yang kurang baik: LBP (low back pain), nyeri punggung bawah, HNP(hernia
nukleus pulposus)
ü
Berdiri
terus menerus: varises, platvoet
·
Beban
kerja: musculoskeletal disorder (MSDs), kerusakan pada otot, saraf, tendon, ligament,
persedian, kartilago dan discus invertebralis, disebabkan oleh:
ü
Kelelahan
dan keletihan terus menerus (frekuensi atau periode waktu yang lama dari uasah
otot)
ü
Kerusakan
tiba-tiba yang disebabkan oleh aktivitas yang sangat kuat / berat atau
pergerakan yang tak terduga
·
Konstruksi
mesin
ü
Konstruksi
jelek cepat payah
ü
Menyangkut
masalah ergonomis
ü
Penyesuian
alat / lingkungan kerja manusia
·
Faktor
psikologis
·
Managerial
illnes
·
The
wrongman in the wrong place, pekerjaan yang tidak cocok dengan bakat dan pendidikannya
·
Absenteeisme:
tidak dapat bekerja sama, rasa cemas sebabkan tukak lambung
·
Accident
proness: kecenderungan kecelakaan
·
Absent
mindedness: kesungguhan berfikir (-)
·
Work
turn over: lekas jemu pindah pekerjaan
Penyakit akibat hubungan
kerja
·
Definisi
Penyakit yang
mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan
bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang
mempunyai etiologi yang kompleks.
·
Contoh
penyakit akibat hubungan kerja:
o
Penyakit
Asma (keturunan), pada pekerja kayu dan bangunan
o
Kanker
(faktor keturunan) pada pekerja kesehatan, laboratorium ilmiah dan pekerjaan
yang berhubungan dengan radiasi
o
Hipertensi,
pada supir kendaraan yang selalu minum kopi agar tidak mengantuk
·
Perbedaan
PAK dan PHAK
Occupational disease (PAK)
|
Work related disease (PAHK)
|
Terjadi hanya diantara populasi pekerja (occurs mainly
among working population)
|
Terjadi juga pada populasi penduduk (occurs largely in
the community)
|
Penyebab spesifik
|
Penyebab multi faktor
|
Adanya paparan di tempat kerja merupakan hal yang
penting
|
Pemaparan di tempat kerja mungkin merupakan salah satu
faktor
|
Tercatat dan mendapatkan ganti rugi (notifiable and
compensable)
|
Mungkin tercatat dan mungkin dapat ganti rugi (maybe
notifiable and maybe compensable)
|
Penyakit Umum
- Definisi
Penyakit yang
mengenai / menyebar pada masyarakat umum (general disease), misal: influenza,
sakit kepala, malaria, diare, demam berdarah, HIV/ AIDS, hepatitis
- Contoh penyakit umum:
ü
HIV/
AIDS: penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh
ü
Demam
berdarah: penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang di bawa oleh
nyamuk aedes aegypti
ü
Hepatitis:
peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia, obat ataupun agen penyebab
infeksi
ü
Diare:
penyakit dimana tinja/ feses berubah menjadi lembek/ cair yang biasanya terjadi
paling sedikit 3x24 jam
ü
Influenza:
sering disebut flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA
dari famili orthomyxoviridae yang menyerang unggas dan mamalia
ü
Diabetes
mellitus: penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia yang
disebabkan oleh gangguan sekresi insulin
4 Pilar Kesehatan Kerja
PROGRAM KESEHATAN KERJA
|
|||
PROMOTIF
(HEALTH PROMOTION &
SPESIFIC PROTECTION
|
PREVENTIF
(EARLY DIAGNOSIS
|
KURATIF
(PROMPT TREATMENT
|
REHABILITATIF
(DISSABLITY LIMITATION &
REHABILITATION
|
·
promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan.
·
preventif
adalah suatu kegiatan
pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.
·
kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit, pengendalian penyakit,atau pengendalian kecacatan agar
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
·
rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya
0 komentar:
Posting Komentar