Sabtu, 30 Mei 2015

Teori Kecelakaan Kerja

Teori kecelakaan kerja
·         Teori Heinrich
Teori Heinrich dinamakan teori Domino, yang diyakini bahwa setiap kecelakaan yang menimbuklan cedera dipengaruhi oleh beberapa faktor:
·         Hereditas, seperti keras kepala, ceroboh, lalai, buta warna,
·         Kesalahan manusia (Unsafe action): tingkah laku pekerja yang memungkinkan pemaparan terhadap bahaya, seperti:
·         Ketidakmampuan fisik: cacat
·         Ketidakmampuan mental: gila, rasa takut (phobia)
·         Kurangnya kemampuan / keterampilan
·         Motivasi yang tidak sesuai -> terlalu tertekan
·         Stress fisik: badan sakit, lelah, kurang istirahat
·         Stress mental: emosi berlebih, pendiam/ tertutup.
·         Unsafe condition: semua kondisi disekitar tempat kerja yang mengandung potensi bahaya, seperti:
·         Peralatan yang tidak memadai,
·         Standar kerja yang kurang memadai,
·         Teknik(engineriing) yang tidak memadai,
·         Pengawasan yang tidak memadai,
·         Pemeliharaan alat kurang,
·         Akses jalan yang terhalang,
·         Kabel listrik berserakkan,
·         Material/ barang tidak tertata rapi.
·         Kecelakaan: akibat dari tindakan dan kondisi yang tidak aman.
·         Kerugian: dampak dari kecelakaan, bagi:
·         Pekerja: cacat, sakit
·         Perusahaan: kerugian produktivitas rendah
·         Masyarakat: pesanan tertunda
·         Teori Frank E Bird
Merupakan teori modifikasi dari teori domino, yang lebih penting adalah memperhatikan bagaimana manajemen mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
                Manajemen            Sumber                Gejala                  Kontak           Kerugian
         Lack of control: kurangnya manajemen pengendalian
o   Inadequate program: program yang tidak memadai karena tidak ada kebijakan
o   Inadequate standard: standard keamanan perusahaan kurang memadai, memenuhi standard meliputi keamanan fisik, kimia, biologi. Misalnya: kurangnya APD (alat pelindung diri) pekerja bangunan.
o   Inadequate compliance: tingkat kepatuhan pada pekerja yang buruk, misalnya: pada pekerja bangunan harus mengenakan APD tetapi pekerja tidak mau karena tidak ada reward.
·         Basic causes: penyebab yang menyebabkan kondisi dan tindakan berbahaya
o   Personal factor (faktor manusia): pengetahuan, keterampilan, fisiologis/mental, motivasi.
o   Job factor (harus disesuaikan dengan kemampuan pekerja dan pekerjaan yang digeluti): faktor agronomis, bising, panas, gelap, kotor.
·         Immediate causes (penyebab langsung), seperti unsafe action dan unsafe condition. Tidak dipakainya perlengkapan keselamatan dan gejala kecelakaan sudah Nampak dan mengarah akan terjadinya kecelakaan.
o   Substandard action: mesin/fasilitas oleh pekerja yang tidak punya kemampuan atau latihan yang cukup.
o   Substandard condition: suhu ruangan kerja yang terlalu dingin, gelap, ataupun kotor.
·         Incident: sudah terjadinya/hampir terjadinya kecelakaan kerja, karena adanya kontak antara mesin dengan anggota tubuh pekerja. Misalnya: fall (jatuh), slip (tergelincir), burn (terbakar), explode (ledakan).
·         Loss: konsekuensi akibat kecelakaan yang terjadi dapat berupa:
o   Production delays (tertunda) & spoilage (mesin/fasilitas rusak)
o   Minor dan mayor injuries (bodily damage, physical, dan metal injury) luka ringan atau berat.
o   Time dan money loss ->kehilangan waktu dan harta benda.

Kesehatan Kerja, Penyakit Akibat Kerja (occupational disease), Penyakit Akibat Hubungan Kerja (work related disease), dan Penyakit Umum (general disease)

Kesehatan kerja
·         Definisi
Menurut ILO dan WHO
Kesehatan kerja adalah aspek atau unsur kesehatan yang erat bertalian dengan lingkungan kerja dan pekerjaan secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja.
Hakekat Kesehatan Kerja (Sumakmur, 1991)
·         Alat untuk mencapai derajad kesehatan tenaga setinggi-tingginya.
·         Alat untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan pada, meningkatnya efisiensi dan produktivitas.
Penyakit akibat kerja (PAK)
·         Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses, maupun lingkungan kerja. Merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease.
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi PAK
·         Faktor fisik
·         Kebisingan:  bunyi di dengar sebagai rangsangan pada telinga oleh getaran melalui media elastis, dan mana kala bunyi tersebut tidak dikehendaki maka dinyatakan sebagai kebisingan.
ü  Alat ukur kebisingan: Soundlevel meter.
ü  Penyakit akibat kebisingan:
§  Trauma akustik: gangguan akibat pemaparan tunggal intensitas tinggi dan tiba-tiba.
§  Temporary Threshold (ketulian sementara): terjadi pada saat bekerja dan berkurang setelah bekerja, dapat pulih dalam waktu 3-7 hari.
§  Permanent Threshold Shift (ketulian permanen): akibat akumulasi pemaparan, berulang dan menahun, terjadi pemaparan 10th.
·         Penerangan: P.M.P.No.7 th 1964 mengatur tentang syarat kesehatan, kebersihan, serta penerangan dalam tempat kerja.
ü  Faktor penentu kesehatan pengelihatan:
§  Ukuran obyek
§  Derajat kontras di antara obyek dan sekelilingnya
§  Luminensi (brightness)
§  Lamanya melihat
ü  Penyakit akibat penerangan:
§  Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja (iritasi mata, double visison, akomodasi turun, visual acuity).
§  Kelemahan mental
§  Keluhan pegal dan sakit kepala di sekitar mata
§  Kerusakan alat pengelihatan
·         Getaran
ü  Penyakit akibat getaran:
§  Fenonim raynaud: keadaan pucat dan biru yang berulang dari anggota badan, mulai tampak pada saat anggota badan kedinginan, tanpa adanya gejala klinis penyumbatan dari pembuluh darah tepi, kelainan gizi dan bila ada hanya terbatas pada kulit.
ü  Getaran lokal (tool hand vibration):
§  Terjadi penyempitan pembuluh darah
§  Kerusakan jaringan dan tulang sendi tangan
§  Tangan pucat
ü  Getaran seluruh tubuh (whole body vibration):
§  Tulang belakang sakit
§  Motion sickness
Misalnya: mengemudi traktor atau truck.
·         Tekanan Udara: tekanan udara yang bertambah atau berkurang dari 1 atm akan menimbulkan penyakit dekompresi. Dapt mengakibatkan penyakit Caison’s.
·         Suhu: dehidrasi dan pengeluaran elektrolit tubuh yang banyak, suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan heat stress seperti heat stroke, heat cramp, hyperpirexia, heat exhaustion, sedangkan temperatur yang sangat rendah akan menimbulkan frostbite (luka dan kulit melepuh) dan chilblain (rasa nyeri pada tangan dan kaki).
·         Radiasi
ü  Radiasi elektromagnetis
§  Gelombang mikro:
o   Pengaruh sumber radiasi dalam sindroma klinis: stadium permulaan, stadium gejala menengah, dan stadium gejala lanjut.
o   Katarak, sistem reproduksi, degradasi sel tubulus seminiferus, paparan menahun gangguan merologis, sakit kepala.
§  Sinar laser: emisi energi tinggi, efek utama pada mata dan kulit.
§  Sinar inframerah: menyebabkan katarak pada lensa mata, di cegah dengan pemakaian kaca mata kobalt biru.
§  Sinar ultrafiolet: pengelasan suhu tinggi, benda pijar, sinar matahari, konjuktifitas fotoelektrika.
§  Sinar RO dan sinar gama: menyebabkan kelainan tubuh dan kulit sesuai dosisnya, impotensi, kerusakan sistem hemopoitik, dan leukimia.
ü  Radiasi radio aktif: sinar dari bahan radio aktif, menyebabkan penyakit akut kronis.
·         Faktor kimia
·         Debu
ü  Pneumokonisis: segolongan penyakit akibat masuknya debu mineral pembentuk jaringan parut, misal:
§  Absestosis: akibat masuknya debu/ serat abses ke dalam paru-paru, pada pekerja perusahaan abses.
§  Silicosis: penyakit saluran pernafasan akibat menghirup debu silika (SiO2), yang menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut, pada buruh tambang logam, pekerja pemotong batu dan granit.
§  Siderosis: akibat masuknya debu yang mengandung Fe2O3
§  Berryliosis: akibat masuknya debu berrilium (Be), misal: pekerja industri yang menggunakan logam campran Be, pekerja pabrik fluoresen, pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
§  Stannosis: akibat masuknya biji timah putih (SnO2)
§  Byssinosis: akibat masuknya debu kapas, misal: pada pekerja pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil
§  Antrakois: akibat masuknya debu batubara, misal: pada pekerja pengumpul batubara, lokomotif (stroker), pekerja kapal laut bertenaga batubara
ü  Tabakosis akibat kerja
Tabakosis adalah penyakit bronkhopulmoner yang penyebabnya debu tembakau, misal: pada pekerja pabrik rokok
ü  Car pulmonale: akibat debu fibrogenik
·         Gas / uap
ü  Asphyxia: akibat gas CO (karbon monoxide), HCN (hidogen sianida), H2S (hidrogen sulfida)
ü  Irritant: akibat gas NH3, Cl2,SO2
ü  Disritnia: akibat masuknya fluocarbon, chroniated hydrocarbon nitrat
ü  Kardiomlopati: masuknya karbon disulfida, karbon monoksida, metylin clorida
·         Fume (asap)
ü  Metal fume fever: akibat terhisapnya asap (fume) dari Zn, Mg atau oksidanya, misal: pada pekerja las
·         Faktor biologis
·         Bakteri: Antrax dan Brucella, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis ataupun Brucella, misal: pada pekerja penyamak kulit atau penjagalan.
·         Virus: penyakit mulut dan kuku (FMD), Riketsia Burnetti
·         Jamur: histoplasmosis, akibat inhalasi (menghirup) spora histoplasma capsulatum di udara hingga terbawa ke paru-paru dan menimbulkan infeksi awal di organ tersebut
·         Parasit (cacing): Ankylostomiasis, akibat cacing tambang yang biasanya dialami pekerja pertambangan / perkebunan
·         Faktor fisiologis
·         Sikap fisik
ü  Sikap badan yang kurang baik: LBP (low back pain), nyeri punggung bawah, HNP(hernia nukleus pulposus)
ü  Berdiri terus menerus: varises, platvoet
·         Beban kerja: musculoskeletal disorder (MSDs), kerusakan pada otot, saraf, tendon, ligament, persedian, kartilago dan discus invertebralis, disebabkan oleh:
ü  Kelelahan dan keletihan terus menerus (frekuensi atau periode waktu yang lama dari uasah otot)
ü  Kerusakan tiba-tiba yang disebabkan oleh aktivitas yang sangat kuat / berat atau pergerakan yang tak terduga

·         Konstruksi mesin
ü  Konstruksi jelek cepat payah
ü  Menyangkut masalah ergonomis
ü  Penyesuian alat / lingkungan kerja manusia
·         Faktor psikologis
·         Managerial illnes
·         The wrongman in the wrong place, pekerjaan yang tidak cocok dengan bakat dan pendidikannya
·         Absenteeisme: tidak dapat bekerja sama, rasa cemas sebabkan tukak lambung
·         Accident proness: kecenderungan kecelakaan
·         Absent mindedness: kesungguhan berfikir (-)
·         Work turn over: lekas jemu pindah pekerjaan
Penyakit akibat hubungan kerja
·         Definisi
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks.
·         Contoh penyakit akibat hubungan kerja:
o   Penyakit Asma (keturunan), pada pekerja kayu dan bangunan
o   Kanker (faktor keturunan) pada pekerja kesehatan, laboratorium ilmiah dan pekerjaan yang berhubungan dengan radiasi
o   Hipertensi, pada supir kendaraan yang selalu minum kopi agar tidak mengantuk
·         Perbedaan PAK dan PHAK
Occupational disease (PAK)
Work related disease (PAHK)
Terjadi hanya diantara populasi pekerja (occurs mainly among working population)
Terjadi juga pada populasi penduduk (occurs largely in the community)
Penyebab spesifik
Penyebab multi faktor
Adanya paparan di tempat kerja merupakan hal yang penting
Pemaparan di tempat kerja mungkin merupakan salah satu faktor
Tercatat dan mendapatkan ganti rugi (notifiable and compensable)
Mungkin tercatat dan mungkin dapat ganti rugi (maybe notifiable and maybe compensable)

Penyakit Umum
  • Definisi
Penyakit yang mengenai / menyebar pada masyarakat umum (general disease), misal: influenza, sakit kepala, malaria, diare, demam berdarah, HIV/ AIDS, hepatitis
  • Contoh penyakit umum:
ü  HIV/ AIDS: penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh
ü  Demam berdarah: penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang di bawa oleh nyamuk aedes aegypti
ü  Hepatitis: peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia, obat ataupun agen penyebab infeksi
ü  Diare: penyakit dimana tinja/ feses berubah menjadi lembek/ cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3x24 jam
ü  Influenza: sering disebut flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili orthomyxoviridae yang menyerang unggas dan mamalia
ü  Diabetes mellitus: penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin
4 Pilar Kesehatan Kerja
PROGRAM KESEHATAN KERJA
PROMOTIF
(HEALTH PROMOTION & SPESIFIC PROTECTION
PREVENTIF
(EARLY DIAGNOSIS
KURATIF
(PROMPT TREATMENT
REHABILITATIF
(DISSABLITY LIMITATION & REHABILITATION
·         promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. 
·         preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit. 
·         kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. 


·         rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya

0 komentar:

Posting Komentar